Ini
adalah review pertama saya tentang kuliner. Hanya ini foto kuliner yang ada
karena saya termasuk orang yang jarang mendokumentasikan makanan. Karena
sekarang suka blogging, sebisa mungkin saya akan memberikan informasi tentang
kuliner yang saya cicipi.
Teman-teman
pikirannya jangan ngeres (kotor) dulu ya. Ini nama warung mie di Margonda.
Singkatan dari Ramen Jangar 69. Ini termasuk kuliner baru di Depok. Saya dan
suami ke sana sekitar November tahun lalu.
Apa
itu Ranjang 69?
Tempat
makan yang menyediakan mie ramen dengan cita rasa Indonesia. Tempat makan yang
taglinenya 'Jagonya Basah-Basahan' ini cukup unik, didominasi warna merah.
Makan di sini bisa rame-rame karena tempatnya cukup luas. Tempat duduknya bisa
memilih di meja kursi biasa atau di sofa yang terkesan lebih santai.
Dimana
lokasinya?
Berada
di Jalan Margonda Raya No.466, sebelah Margonda Residence. Kalau dari arah
Jakarta, lebih kurang 400 meter dari Tugu Selamat Datang Depok. Teman-teman
ambil posisi kiri yang jalur lambat, ya!
Apa
keunikannya?
Seperti
yang saya katakan tadi, di sini menyediakan menu utama mie ramen dengan cita
rasa Indonesia. Mie di sini ada 5 level tingkat kepedasannya yakni Merah
Merona, Merah Merekah, Merah Menyala, Merah Membara, dan Membabi Buta.
Sewaktu
membaca menunya, saya tertawa sendiri karena namanya yang agak saru atau
nyleneh. Ada istilah ML, 2 porsi 1 ranjang, dan banci. oal harga?
Tenang,
kuliner di Depok umumnya berkantong mahasiswa, jadi harga lumayan murah. Bisa
dilihat dari gambar di atas.
Waktu
itu saya memesan mie ramen miso level 2 dan suami mie soyu level 1. Saya cocok
dengan rasa misonya yang gurih. Level 2 bagi saya sudah cukup pedas. Kalau mie
soyu, rasanya agak manis. Level 1 membuat suami saya kepedasan karena beliau
memang tidak suka pedas.
Kalau
masalah pedas, memang Ranjang 69 memberikan rasa yang luar biasa. Saya sampai
keringetan dan bibirnya terasa puanas. Pedasnya poooooolll. Lha kalau level 5
rasanya seperti apa ya? Silakan mencoba sendiri ^.^
Penyajiannya
mie ramen diletakkan di mangkok, ditambah telur, irisan daging, dan sosis/kornet
(saya kurang tahu pasti). Mienya bentuknya agak pipih, kekenyalannya pas.
Sayang, sayuran yang disajikan sedikit.
Jika
teman-teman mau makan siang di sini, siap-siap sabar menunggu. Kabarnya, bisa
waiting list dulu untuk mendapatkan meja. Kalau sore atau malam, biasanya
tempat ini juga rame, apalagi kalau malam minggu atau hari libur. Banyak
mahasiswa yang nongkrong di sini.
Kalau
makan di sini, parkirnya memang di depan kedai. Tapi, menurut saya ini
mengambil sebagian jalan di jalur lambat sehingga bisa berdampak pada
kemacetan. So, jika selesai makan, istirahatlah sebentar lalu cepatlah pulang agar
tidak menimbulkan macet.
Tulisan
diatas bersifat Persuasif karena
merupakan paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar
melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Ciri-ciri paragraf persuasif:
Terdapat bukti dan fakta yang
mempengaruhi atau membujuk pembaca
Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca
Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar